♥ Prinsip Membangun Keluarga SAMARA ♥
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Ruum : 21).
Ada 5 prinsip yang harus dilakukan untuk mencapai rasa tenteram, kasih dan sayang dalam rumah tangga:
1. Sikap yang santun dan bijak (Mu’asyarah bil Ma’ruf)
Merawat cinta kasih dalam keluarga ibaratnya seperti merawat tanaman,
maka pernikahan dan cinta kasih harus juga dirawat agar tumbuh subur dan
indah, diantaranya dengan mu’asyarah bil ma’ruf. Rasulullah saw
menyatakan bahwa : “Sebaik-baik orang diantara kamu adalah orang yang
paling baik terhadap isterinya, dan aku (Rasulullah) adalah orang yang
paling baik terhadap isteriku.” (HR.Thabrani & Tirmidzi)
2. Saling mengingatkan dalam kebaikan
Di antara bentuk ketakwaan suami istri dalam mempererat serta
mengokohkan rumah tangga adalah dengan saling nasehat menasehati untuk
menjalankan sunnah Nabi. Lihat dan renungkanlah betapa indah dan
harmonisnya rumah tangga yang dibangun diatas Al-Qur’an dan sunnah serta
metode para sahabat yang telah digambarkan oleh Nabi dalam haditsnya,
"Allah merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk
melaksanakan shalat (malam/tahajjud) lalu dia juga membangunkan istrinya
hingga shalat. Jika istrinya enggan untuk bangun dia percikan air
kewajahnya. Dan Allah merahmati seorang istri yang bangun dimalam hari
untuk melaksanakan shalat (malam/tahajjud) lalu dia membangunkan
suaminya hingga shalat. Jika suaminya enggan untuk bangun dia percikan
air kewajahnya" (HR. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah dan derajatnya hasan
shohih).
3. Lebih mengutamakan untuk melaksanakan kewajiban,
daripada menuntut hak. Dalam membangun rumah tangga, suami dan istri
memiliki hak dan kewajiban yang saling sinergi satu sama lain. Untuk
menghadirkan ketentraman, hendaknya setiap individu lebih mengedepankan
kewajiban daripada hak. Hal ini akan menumbuhkan sikap saling pengertian
dan rasa tanggung jawab. Sebaliknya, tuntutan2 yang muncul dalam
kehidupan rumahtangga dapat menyulut api perpecahan diantara pasangan
suami-istri.
4. Saling menutupi kekurangan pasangannya
Setiap suami pasti memiliki kekurangan, begitu juga dengan sang istri.
Kekurangan2 tsb sangat mungkin baru diketahui oleh pasangan masing2
setelah menikah. Dengan saling menutupi kekurangan diri masing2,
harmonisasi dalam rumahtangga akan terjaga. Tidak seperti seleb yang
saling mengungkapkan aib pasangannya ke pihak lain, yang kemudian
berakhir dengan perceraian. Prinsip saling menutupi ini didasari oleh
Surat Al Baqarah ayat 187, "..mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun
adalah pakaian bagi mereka..". Fungsi pakaian adalah menutup aurat,
sehingga dapat dipahami bahwa suami-istri hendaknya saling menutupi
kekurangannya satu sama lain.
5. Saling tolong menolong
Tolong menolong. Itulah kata kunci pasangan samara dalam mengelola
keluarga. Suami-istri itu akan berbagi peran dan tanggung jawab dalam
mengelola keluarga mereka. Sungguh indah gambaran pasangan suami-istri
yang seperti ini. Suaminya penuh rasa tanggung jawab, istrinya mampu
menjaga kehormatan diri dan pandai menempatkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar