BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi dalam dunia ini menuntut sistem pendidikan di sekolah
untuk menerapkan pembelajaran yang inovatif dan lebih bermakna, agar mutu
pendidikan yang dihasilkan selaras dengan kemajuan jaman dan tuntutan teknologi
dunia yang makin berkembang dan maju, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkwalitas.
fasilitas pendidikan yang bermutu,
dan aturan yang mendukung untuk menyukseskan sistem pendidikan yang ada. Salah
satu tolak ukur dari berhasilnya pendidikan terlihat dari lulusan siswanya yang
mampu berkompetisi dengan para ahli di luar negeri, mampu menciptakan
produktifitas kerja dan Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam rangka
mempersiapkannya, di antaranya menyelenggarakan sistem pembelajaran yang
mengacu pada mutu hasil pendidikan yang tepat guna, oleh karenanya perlu
pembuatan kurikulum yang tepat, pelaksana pendidikan yang berkompeten,
meyediakan menciptakan hasil produksi secara mandiri, memiliki wawasan yang
luas dan mampu menguasai teknologi.
Kemampuan dari ilmuwan tersebut
diperoleh dari hasil pendidikan yang berkwalitas, yang diperoleh dari sistem
kurikulum yang tepat, pelaksanaan pendidikan yang berkompeten dan guru yang
memiliki semangat untuk maju dengan menggunakan media, metode, pendekatan
mengajar, sarana pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi yang
diajarkan, sehingga siswa lebih memahami dan mengerti apa yang dimaksudkan,
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Peningkatan proses pembelajaran matematika selain untuk memahami konsep matematika juga berfungsi sebagai alat bantu untuk memahami konsep mata pelajaran lain, seperti fisika, ekonomi dan kimia.Secara umum sudah diketahui bahwa siswa yang mempunyai prestasi tinggi dalam pelajaran matematika, sudah pasti prestasi pelajaran yang lain tidak akan jauh berbeda dari prestasi pelajaran tersebut.
Peningkatan proses pembelajaran matematika selain untuk memahami konsep matematika juga berfungsi sebagai alat bantu untuk memahami konsep mata pelajaran lain, seperti fisika, ekonomi dan kimia.Secara umum sudah diketahui bahwa siswa yang mempunyai prestasi tinggi dalam pelajaran matematika, sudah pasti prestasi pelajaran yang lain tidak akan jauh berbeda dari prestasi pelajaran tersebut.
Hasil dari survai di lapangan
menunjukkan, bahwa matematika adalah mata pelajaran yang dirasakan sulit
dipahami siswa, dan sebagian siswa merasa takut dan tidak menyukainya, hal ini
dapat dilihat dari setiap jenjang pendidikan. Itu adalah salah satu penyebab
rendahnya prestasi belajar yang dicapai sebagian besar siswa.
Solusi berbagai kesulitan yang utama
bagi dunia ini membutuhkan kerjasama dan pemikiran yang berorientasi ke depan
dan kreatif. Siswa sekarang harus lebih efektif dalam menanggapi dan memecahkan
masalah, dan pendidikan harus memberikan kemudahan dalam mengarahkan
pertumbuhan mereka.dengan menggunakan media yang sesuai misalnya, atau metode,
pendekatan dan siasat tertentu yang menimbulkan gairah belajar bagi siswanya.
Mengingat media pembelajaran matematika pada setiap sekolah, tidak selalu dimiliki dan tersedia. Penulis mencoba untuk menguji pemanfaatan media lingkungan, karena mudah diperoleh dan hampir tidak memerlukan biaya untuk mendapatkanya, yang ditunjang oleh kreatifitas siswa. Alasanya karena belajar adalah proses pencarian makna, dan belajar harus dimulai dari hal-hal yang berada di sekitar siswa, sehingga siswa berniat untuk mencoba memberi makna pada hal-hal atau kejadian di lingkungan sekitarnya. Sebuah proses pembelajaran akan mudah diserap jika ada media yang menyertainya.
Mengingat media pembelajaran matematika pada setiap sekolah, tidak selalu dimiliki dan tersedia. Penulis mencoba untuk menguji pemanfaatan media lingkungan, karena mudah diperoleh dan hampir tidak memerlukan biaya untuk mendapatkanya, yang ditunjang oleh kreatifitas siswa. Alasanya karena belajar adalah proses pencarian makna, dan belajar harus dimulai dari hal-hal yang berada di sekitar siswa, sehingga siswa berniat untuk mencoba memberi makna pada hal-hal atau kejadian di lingkungan sekitarnya. Sebuah proses pembelajaran akan mudah diserap jika ada media yang menyertainya.
Komponen yang sangat berpengaruh dalam
proses pembelajaran di sekolah dan saling mendukung dalam rangka mencapai
tujuan, antara lain seperti: Komponen siswa, kurikulum, guru, pendekatan
mengajar, sarana, prasarana dan lingkungan. Dari keseluruhan komponen
pembelajaran tersebut, guru sebagai pengelola kelas merupakan komponen yang
sangat berpengaruh dalam mengelola komponen-komponen pembelajaran lainnya untuk
tujuan meningkatkan proses dan hasil belajar. Artinya kualitas pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh cara guru memberikan informasi agar siswa benar-benar
terlibat dalam proses pembelajaran.
"Di dalam proses belajar mengajar guru harus mempunyai strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan". Salah satu cara untuk untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran ialah memberdayakan komponen pembelajaran dalam mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran, yang mampu memperjelas penyampaian materi pelajaran.
"Di dalam proses belajar mengajar guru harus mempunyai strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan". Salah satu cara untuk untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran ialah memberdayakan komponen pembelajaran dalam mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran, yang mampu memperjelas penyampaian materi pelajaran.
Dengan pemanfaatan media siswa
diharapkan lebih kreatif dalam menyikapi soal-soal mat ematika yang memerlukan pemecahan dengan
proses dan prosedur yang terperinci dan penalaran yang kreatif.
Media pembelajaran adalah salah satu sarana bagi guru untuk memperjelas materi yang di sampaikan pada siswanya. Alat pembelajaran yang berperan penting untuk memotivasi siswa dan membangkitkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, yang dapat mengubah shot memory menjadi long memory.
Media pembelajaran adalah salah satu sarana bagi guru untuk memperjelas materi yang di sampaikan pada siswanya. Alat pembelajaran yang berperan penting untuk memotivasi siswa dan membangkitkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, yang dapat mengubah shot memory menjadi long memory.
Seharusnya guru menyadari dan berusaha untuk
memanfaatkan media dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas karena:
" media adalah salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan,
sehingga bisa mengatasi perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan
daya indra, letak geografis dan lain-lain.
Proses pembelajaran matematika, guru
perlu untuk memberikan perhatian khusus dan berusaha untuk mengemas dan
menyampaikan secara menarik dengan memanfaatkan media pembelajaran, kususnya
media lingkungan. Karena media ini sudah tersedia di lingkungan belajar siswa,
sehingga mudah digunakan guru pada proses pembelajaran, dengan mudah dan biaya
yang murah.
Pemanfaatan media lingkungan dapat ditinjau dari pentingnya siswa untuk mengkaitkan antara materi pembelajaran dan lingkungan yang berada di sekitar siswa. Biasanya belajar efektif dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada interaksi siswa dengan lingkungan, sebab lingkungan dapat menumbuhkan pembelajaran yang lebih bermakna, interaksi siswa dengan media lingkungan menumbuhkan pengalaman yang unik dan baru, dan ini tidak dapat diperoleh siswa dari penggunaan media yang lain. Interaksi yang khusus ini dapat menimbulkan kreatifitas siswa dalam memecahkan soal-soal pelajaran matematika, sehingga diharapkan prestasi mereka lebih meningkat.
Pemanfaatan media lingkungan dapat ditinjau dari pentingnya siswa untuk mengkaitkan antara materi pembelajaran dan lingkungan yang berada di sekitar siswa. Biasanya belajar efektif dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada interaksi siswa dengan lingkungan, sebab lingkungan dapat menumbuhkan pembelajaran yang lebih bermakna, interaksi siswa dengan media lingkungan menumbuhkan pengalaman yang unik dan baru, dan ini tidak dapat diperoleh siswa dari penggunaan media yang lain. Interaksi yang khusus ini dapat menimbulkan kreatifitas siswa dalam memecahkan soal-soal pelajaran matematika, sehingga diharapkan prestasi mereka lebih meningkat.
Dari latar belakang masalah di atas maka
penulis tertarik mengadakan penelitian
tentang “Dampak pemanfaatan media
Lingkungan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP NEGERI 37 Tahun
Pelajaran 2012-2013”.
II. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat didentifikasikan suatu masalah yaitu :
1. Belum semua guru menyadari pentingnya memanfaatkan media lingkungan dalam proses pembelajaran terutama mata pelajaran matematika.
2. Guru belum tergerak untuk memanfaatan media terutama media lingkungan dalam proses pembelajaran di sekolah, untuk meningkatkan proses pembelajarannya
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat didentifikasikan suatu masalah yaitu :
1. Belum semua guru menyadari pentingnya memanfaatkan media lingkungan dalam proses pembelajaran terutama mata pelajaran matematika.
2. Guru belum tergerak untuk memanfaatan media terutama media lingkungan dalam proses pembelajaran di sekolah, untuk meningkatkan proses pembelajarannya
III. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas karena kompleksnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Masalah pemanfaatan media pembelajaran khususnya media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.
2. Masalah proses pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.
Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas karena kompleksnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Masalah pemanfaatan media pembelajaran khususnya media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.
2. Masalah proses pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.
IV. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar Matematika?
2. Apakah terdapat interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.
V . Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian dan latar belakang masalah di atas, penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain untuk mengetahui:
1. Perbedaan dampak pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.
2. Interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.
VI . Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat teoritis maupun praktis yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dijadikan karya tulis ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiyah, menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya di bidang pembelajaran.
b. Mendukung teori yang telah ada dan sebagai salah satu sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis.
a. Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Mengembangkan pemanfaatan media pembelajaran sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa dan karakteristik siswa.
c. Sebagai masukan bagi guru, untuk memanfaatkan media pembelajaran khususnya media lingkungan sebagai penunjang proses pembelajaran, khususnya pelajaran matematika dan mata pelajaran yang lain pada umumnya.
d. Bagi Kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran. Sangat mendukung guru untuk memanfaatkanya sebagai sarana pembelajaran.
e. Bagi siswa agar lebih mudah mempelajari materi pelajaran khususnya matematika, dan menumbuhkan kreativitasnya sehingga prestasinya meningkat.
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar Matematika?
2. Apakah terdapat interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.
V . Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian dan latar belakang masalah di atas, penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain untuk mengetahui:
1. Perbedaan dampak pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.
2. Interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.
VI . Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat teoritis maupun praktis yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dijadikan karya tulis ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiyah, menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya di bidang pembelajaran.
b. Mendukung teori yang telah ada dan sebagai salah satu sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis.
a. Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Mengembangkan pemanfaatan media pembelajaran sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa dan karakteristik siswa.
c. Sebagai masukan bagi guru, untuk memanfaatkan media pembelajaran khususnya media lingkungan sebagai penunjang proses pembelajaran, khususnya pelajaran matematika dan mata pelajaran yang lain pada umumnya.
d. Bagi Kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran. Sangat mendukung guru untuk memanfaatkanya sebagai sarana pembelajaran.
e. Bagi siswa agar lebih mudah mempelajari materi pelajaran khususnya matematika, dan menumbuhkan kreativitasnya sehingga prestasinya meningkat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar.
Menurut Gagne Belajar merupakan kegiatan yang kompleks,hasil
belajar berupa kapabilitas setelah belajar orang memiliki
keterampilan,pengetahuan,sikap dan nilai,timbulnya kapabilitas tersebut adalah
dari stimulasi yang berasal dari lingkungan,dan proses kognitif yang dilakukan
oleh pembelajar.dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang
mengubah sifat stimulasi lingkungan,melewati pengolahan informasi menjadi
kapabilitas baru.
Untuk kepentingan pembelajaran,para guru dan calon guru dan
calon guru masih harus mempelajari sendiri dari psikologi belajar,di samping
itu para guru masih perlu memilih teori yang relevan bagi bidang studi
asuhannya.guru juga perlu memodifikasi secara praktis sesuai dengan kondisi
perilaku siswa belajar.
2. Konsep dasar
pendidikan lingkungan
Menurut sudjoko 2008.pendidikan lingkungan mengubah
pandangan dan perilaku seseorang terhadap lingkungan.orang tadinya hanya
menjadi pemerhati pasif berubah menjadi pelaku aktif dalam upaya pelestarian
lingkungan.upaya mengubah perilaku seseorang melalui pendidikan bukanlah hal
yang dapat terlaksana dengan mudah dan dalam waktu yang singkat.
3. Prestasi belajar
Prestasi
belajar dalam kamus besar bahasa Indonesia (Depdikbud,1999:787) adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru.menurut Djamarah
(1994 : 23) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil ari aktifitas
dalam belajar.perubahan yang dicapai merupakan kemajuan yang diperoleh individu
yang tidak hanya mencakup pengetahuan,tetapi juga berupa kecakapan atau
keterampilan,dan ini dinyatakan sesudah hasil penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti
dengan upaya peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat melalui
media pembelajaran berbasis TIK.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan
masalah yang dimulai dari : a) perencanaan (planning), b) plaksanaan (action),
c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis data/informasi untuk memutuskan
sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). PTK
bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak
ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian
adalah SMPN 37 BATAM sekolah ini adalah karena letaknya strategis sehingga
mempermudah dalam melaksanakan penelitian serta sudah ada fasilitas
laboratorium komputer sehingga menjadikan nilai lebih bagi sekolah tersebut.
- Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan oktober 2012, dengan
perincian sebagai berikut :
- Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan minggu pertama oktober 2012 sampai minggu keempat bulan oktober 2012 Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada minggu pertama bulan November 2012 sampai minggu keempat bulan november 2012 Tahap laporan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Desember 2012 sampai minggu keempat bulan Desember 2012.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMPN 37 Batam Tahun Ajaran2011/2012, dengan
pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini memiliki kemampuan yang heterogen.
Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas VII C SMPN 37 Batam. Pemilihan dan
penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling (
sampel bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa
secara keseluruhan, karena menurut guru metematika, siswa memiliki kemampuan
akademik yang heterogen dan secara keseluruhan berkemampuan sedang.
D. Rancangan Penelitian
Pengamatan selama tindakan penelitian dilakukan
berdasarkan observasi, dibuat pada catatan pembelajaran. Penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat
serta memperoleh manfaat yang lebih baik. Langkah-langkah yang ditempuh
penelitian ini yaitu : 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan
tindakan, 4) Observasi dan monitoring, 5) Refleksi, 6) Evaluasi, 7)
penyimpulan.
Penjelasan
terhadap gambar adalah:
- Dialog Awal
Dialog awal ini
dilakukan dengan harapan peneliti dapat mengetahui dan memahami permasalahan
yang terjadi saat pembelajaran berlangsung yang meliputi keaktifan siswa dalam
proses belajar-mengajar.
2.
Perencanaan Tindakan
Hasil dialog
awal diharapkan membawa kesadaran pentingnya meningkatkan kemampuan pemahaman
konsepkeliling dan luas segi empat pada siswa. Langkah-langkah persiapan untuk
mengadakan tindakan terdiri dari:
a. Identifikasi
masalah
Peneliti
merumuskan permasalahan siswa sebagai upaya meningkatkan kemamnpuan
pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam belajar
matematika yang diberikan melalui Dukungan Media Pembelajaran Berbasis TIK.
Tindakan yang ditawarkan pada identifikasi masalah antara lain dengan tes yang
diberikan pada saat tindakan kelas, sehingga dapat mengidentifikasi materi yang
dirasa sulit bagi siswa.
b. Identifikasi
siswa
Proses
identifikasi siswa dilakukan untuk menemukan siswa yang aktf atau yang pasif
dalam belajar melalui rangkaian kegiatan pengumpulan data yang mengacu pada
dokumen hasil tes yang diberikan pada saat dilaksanakan tindakan.
c. Perencanaan
solusi masalah
Solusi yang di
tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas
segi empat pada siswa dalam pembelajaran matematika adalah strategi
pembelajaran melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK.
3.
Pelaksanan Tindakan
Tindakan
dilaksanakan berdasarkan perencanaan, Namur tindakan tidak mutlak dikendalikan
oleh rencana statu tindakan yang diputuskan mengandung resiko karena terjadi
dalam situasi nyata, oleh karenanya rencana tindakan harus bersifat sementara
dan fleksibel serta Sian dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam
proses pelaksanaan dilapangan sesuai usa menuju perbaikan. Pelaksanaan tindakan
dilakukan selama dua minggu terbagi dalam tiga putaran.
4.
Observasi dan Monitoring
Observasi
berfungsi untuk mendokumentasikan tindakan tekait. Observasi yang cermat
dibutuhkan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realistis, dan
semua kendala tersebut Belem pernah dilihat dengan jelas pada waktu lalu.
Observasi ini bersifat responsive, fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal
yang tak terduga. Peneliti tindakan selalu menyediakan jornal untuk mencatat
hal-hal yang lupus dari observasi dalam kategori observasi yang ada. Saat
melakukan observasi, peneliti mengamati proses tindakan, pengaruh tindakan,
keadaan dan kendala tindakan.
5.
Refleksi
Refleksi dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk mengkaji yang telah dan
Belem terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan
apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan
langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Dengan kata lain,
refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian
tujuan sementara.
6.
Evaluasi
Evaluasi
relajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai relajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau
pengukuran relajar dan pembelajaran. Evaluasi hasil pengamatan dilakukan untuk
mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap
penelitian pada setiap pelaksanaan. Evaluasi diarahkan pada penemuan
bukti-bukti untuk menyusun jalaban terhadap tujuan penelitian.
7.
Penyimpulan
Penyimpulan
merupakan pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir dalam
bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna. Hasil dari
penelitian tersebut berupa peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi
empat pada siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang utama
adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta
sumber data berupa data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan
observasi, catatan lapangan, metode tes dan dokumentasi.
- Metode Observasi
Observasi
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara telita
dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998 : 28). Observasi dijadikan sampel
untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa dikelas.
Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan
mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif
dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya
serta didalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya
menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi matematika
siswa.
2.
Metode Tes
Suharsimi
Arikunto (1998:139) mengatakan ”metode tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atua kelompok”.
Dalam penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran yang berguna untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa didalam memahami materi.
3.
Catatan lapangan
Catatan
lapangan adalah beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil
pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail mungkin,
sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam
setiap tindakan-tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi,
catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum perubahan-perubahan
dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman observasi, sehingga
catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.
4.
Dokumentasi
Dokumentasi
merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku,
arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman proses tindakan
penelitian.
F. Instrumen Penelitian
1. Definisi opreasional
a. Peningkatan
Peningkatan
merupakan usaha menjadikan sesuatu keadaan menjadi lebih baik yang dapat
diciptakan atau diusahakan kriterianya.
b. Pemahaman
Pemahaman dalam
penelitian ini dalah kesanggupan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip dan
skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara
benar dan menggunakannya secara tepat pada situasi. Pemahaman meliputi
penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai hasil komunikasi dalam
pembagian yang berbeda dan mengoprganisasi secara singkat tanpa mengubah
pengertian.
c. Konsep dalam
matematika
Konsep dalam
matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan
(mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tngkat tinggi dapat berupa
hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat dipelajari melalui definisi/pengamatan
langsung. Disamping itu juga konsep dapat dipelajari dengan cara melihat,
mendengar, mendiskusikan dan memikirkan tentang bermacam-macam contoh.
Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi kongkrit dalam belajar konsep
biasanya perlu melihat dan memegang benda yang dinyatakan oleh konsep itu.
Sedangkan anak dari proses operasional formal mempelajari konsep melalui
diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh. Seseoarang telah memahami jika orang
tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan bukan konsep.
d. Keliling
Keliling sebuah
bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun tersebut. Ukuran
keliling adalah mm, cm, m, km atau satuan panjang lainnya.
e. Luas
Luas sebuah
bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran
untuk luas adalah cm2, m2, km2 atau satuan
luas lainnya.
2. Pengembangan Instrumen
Instrumen
penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menjaga validitas isi. Berdasarkan
cara pelaksanaan dan tujuan, penelitian ini menggunakan observasi. Dalam
melakukan observasi menggunakan pedoman observasi yang terbagi menjadi tiga
bagian :
a. Observasi tindak
mengajar
b. Observasi tindak belajar
yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
c. Keterangan
tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum
tercapai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati.
Dalam pengumpulan data digunakan beberapa instrumen sebagai berikut :
a. Catatan lapangan
b. Test
c. Observasi
d. Dokumentasi
G. Analisis Data
Pada penelitian tindalakan kelas (PTK) ini, data
dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses
refleksi sampai proses penyusunan laporan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur.
Teknik ini terdiri dari 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Hasil reduksi berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan
tertentu. Kegiatan ini mulai dilaksanakan dalam setiap tindakan. Penyajian data
dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi dalam bentuk
teks naratif yang disusun, diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori
sehingga mudah dipahami makna yang terkandung. Sedangkan penarikan kesimpulan
dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dengan
demikian langkah data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan semenjak
tindakan-tindakan dilaksanakan (Sutama, 2004:14).
Analisis data
kualitatif dilakukan dengan mencari daya serap siswa pada pelaksanaan test
tentang keliling dan luas segi empat, yaitu dari test sebelum tindakan sampai
test pada putaran III. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan daya
serap tersebut. Jika daya serap siswa pada test putaran III lebih besar dari
daya serap pada test sebelum dilakukan tindakan maka kemampuan siswa dalam
memahami konsep keliling dan luas segi empat meningkat.
Penelitian
ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian eksperiman dan
bentuk hipotesis ini adalah hipotesis deskriptif yaitu dugaan tentang nilai
suatu variabel mandiri.
1. Populasi dan sampel
Populasi
adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individu-individu yang
karakteristik ingin kita ketahui.populasi dari penelitian ini adalah siswa
kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Sampel
adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang
diperlukan dalam suatu penelitian.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen
dalam penelitian sosial adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data dan informasi yang diinginkan.Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dokumentasi dan tes.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berupa data tentang tingkat kecerdasan siswa
angkatan 2012-2013 dan data nilai semester dua siswa kelas VII SMP Negeri 37
Batam tahun pelajaran 2012-2013.
4. Tes
Tes diberikan kepada siswa disetiap akhir pelajaran guna
untuk mengetahui hasil belajar siswa.tes di ambil berupa ulangan pada akhir
pelajaran pada siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Hipotesis
Dalam penelitian,hipotesis diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian.(Sugiyono,2011)
Hipotesis kerja/hipotesis alternatif (Fi) dari dampak
pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas
VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.Adalah :
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara dampak
pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa
kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dampak
pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas
VII SMP Negeri 37 Batan tahun pelajaran 2012-2013.
Teknik
pengumpulan data
Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik pengisian dokumentasi dan
tes.
1. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari hasil
belajar matematika dalam menyelesaikan soal matematika pada siswa kelas VII SMP
Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
2. Tes
Tes yang diberikan kepada siswa adalah berupa esay pada
siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Teknik
analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam
penelitian ini merupakan data yang harus diolah secara teliti,cermat dan
sistematis.data yang diperoleh akan di analisis dengan teknik analisis
deskriptif.
Jadwal Pelaksanaan
1. Penyusunan instrumen penelitian : 2
minggu
2. Pengumpulan Data : 4 minggu
3. Analisis Data : 2 minggu
4. Penyusunan laporan : 4 minggu
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono.2002.Belajar dan pembelajaran.Jakarta:
Rineka Cipta.
Depdikbud.1998.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Syaiful bahri Djamarah.2002.Rahasia Sukses Belajar.Jakarta :
Rineka Cipta.
Sugiyono.2011.Statistik
Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi dalam dunia ini menuntut sistem pendidikan di sekolah
untuk menerapkan pembelajaran yang inovatif dan lebih bermakna, agar mutu
pendidikan yang dihasilkan selaras dengan kemajuan jaman dan tuntutan teknologi
dunia yang makin berkembang dan maju, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkwalitas.
fasilitas pendidikan yang bermutu,
dan aturan yang mendukung untuk menyukseskan sistem pendidikan yang ada. Salah
satu tolak ukur dari berhasilnya pendidikan terlihat dari lulusan siswanya yang
mampu berkompetisi dengan para ahli di luar negeri, mampu menciptakan
produktifitas kerja dan Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam rangka
mempersiapkannya, di antaranya menyelenggarakan sistem pembelajaran yang
mengacu pada mutu hasil pendidikan yang tepat guna, oleh karenanya perlu
pembuatan kurikulum yang tepat, pelaksana pendidikan yang berkompeten,
meyediakan menciptakan hasil produksi secara mandiri, memiliki wawasan yang
luas dan mampu menguasai teknologi.
Kemampuan dari ilmuwan tersebut
diperoleh dari hasil pendidikan yang berkwalitas, yang diperoleh dari sistem
kurikulum yang tepat, pelaksanaan pendidikan yang berkompeten dan guru yang
memiliki semangat untuk maju dengan menggunakan media, metode, pendekatan
mengajar, sarana pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi yang
diajarkan, sehingga siswa lebih memahami dan mengerti apa yang dimaksudkan,
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Peningkatan proses pembelajaran matematika selain untuk memahami konsep matematika juga berfungsi sebagai alat bantu untuk memahami konsep mata pelajaran lain, seperti fisika, ekonomi dan kimia.Secara umum sudah diketahui bahwa siswa yang mempunyai prestasi tinggi dalam pelajaran matematika, sudah pasti prestasi pelajaran yang lain tidak akan jauh berbeda dari prestasi pelajaran tersebut.
Peningkatan proses pembelajaran matematika selain untuk memahami konsep matematika juga berfungsi sebagai alat bantu untuk memahami konsep mata pelajaran lain, seperti fisika, ekonomi dan kimia.Secara umum sudah diketahui bahwa siswa yang mempunyai prestasi tinggi dalam pelajaran matematika, sudah pasti prestasi pelajaran yang lain tidak akan jauh berbeda dari prestasi pelajaran tersebut.
Hasil dari survai di lapangan
menunjukkan, bahwa matematika adalah mata pelajaran yang dirasakan sulit
dipahami siswa, dan sebagian siswa merasa takut dan tidak menyukainya, hal ini
dapat dilihat dari setiap jenjang pendidikan. Itu adalah salah satu penyebab
rendahnya prestasi belajar yang dicapai sebagian besar siswa.
Solusi berbagai kesulitan yang utama
bagi dunia ini membutuhkan kerjasama dan pemikiran yang berorientasi ke depan
dan kreatif. Siswa sekarang harus lebih efektif dalam menanggapi dan memecahkan
masalah, dan pendidikan harus memberikan kemudahan dalam mengarahkan
pertumbuhan mereka.dengan menggunakan media yang sesuai misalnya, atau metode,
pendekatan dan siasat tertentu yang menimbulkan gairah belajar bagi siswanya.
Mengingat media pembelajaran matematika pada setiap sekolah, tidak selalu dimiliki dan tersedia. Penulis mencoba untuk menguji pemanfaatan media lingkungan, karena mudah diperoleh dan hampir tidak memerlukan biaya untuk mendapatkanya, yang ditunjang oleh kreatifitas siswa. Alasanya karena belajar adalah proses pencarian makna, dan belajar harus dimulai dari hal-hal yang berada di sekitar siswa, sehingga siswa berniat untuk mencoba memberi makna pada hal-hal atau kejadian di lingkungan sekitarnya. Sebuah proses pembelajaran akan mudah diserap jika ada media yang menyertainya.
Mengingat media pembelajaran matematika pada setiap sekolah, tidak selalu dimiliki dan tersedia. Penulis mencoba untuk menguji pemanfaatan media lingkungan, karena mudah diperoleh dan hampir tidak memerlukan biaya untuk mendapatkanya, yang ditunjang oleh kreatifitas siswa. Alasanya karena belajar adalah proses pencarian makna, dan belajar harus dimulai dari hal-hal yang berada di sekitar siswa, sehingga siswa berniat untuk mencoba memberi makna pada hal-hal atau kejadian di lingkungan sekitarnya. Sebuah proses pembelajaran akan mudah diserap jika ada media yang menyertainya.
Komponen yang sangat berpengaruh dalam
proses pembelajaran di sekolah dan saling mendukung dalam rangka mencapai
tujuan, antara lain seperti: Komponen siswa, kurikulum, guru, pendekatan
mengajar, sarana, prasarana dan lingkungan. Dari keseluruhan komponen
pembelajaran tersebut, guru sebagai pengelola kelas merupakan komponen yang
sangat berpengaruh dalam mengelola komponen-komponen pembelajaran lainnya untuk
tujuan meningkatkan proses dan hasil belajar. Artinya kualitas pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh cara guru memberikan informasi agar siswa benar-benar
terlibat dalam proses pembelajaran.
"Di dalam proses belajar mengajar guru harus mempunyai strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan". Salah satu cara untuk untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran ialah memberdayakan komponen pembelajaran dalam mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran, yang mampu memperjelas penyampaian materi pelajaran.
"Di dalam proses belajar mengajar guru harus mempunyai strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan". Salah satu cara untuk untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran ialah memberdayakan komponen pembelajaran dalam mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran, yang mampu memperjelas penyampaian materi pelajaran.
Dengan pemanfaatan media siswa
diharapkan lebih kreatif dalam menyikapi soal-soal mat ematika yang memerlukan pemecahan dengan
proses dan prosedur yang terperinci dan penalaran yang kreatif.
Media pembelajaran adalah salah satu sarana bagi guru untuk memperjelas materi yang di sampaikan pada siswanya. Alat pembelajaran yang berperan penting untuk memotivasi siswa dan membangkitkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, yang dapat mengubah shot memory menjadi long memory.
Media pembelajaran adalah salah satu sarana bagi guru untuk memperjelas materi yang di sampaikan pada siswanya. Alat pembelajaran yang berperan penting untuk memotivasi siswa dan membangkitkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, yang dapat mengubah shot memory menjadi long memory.
Seharusnya guru menyadari dan berusaha untuk
memanfaatkan media dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas karena:
" media adalah salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan,
sehingga bisa mengatasi perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan
daya indra, letak geografis dan lain-lain.
Proses pembelajaran matematika, guru
perlu untuk memberikan perhatian khusus dan berusaha untuk mengemas dan
menyampaikan secara menarik dengan memanfaatkan media pembelajaran, kususnya
media lingkungan. Karena media ini sudah tersedia di lingkungan belajar siswa,
sehingga mudah digunakan guru pada proses pembelajaran, dengan mudah dan biaya
yang murah.
Pemanfaatan media lingkungan dapat ditinjau dari pentingnya siswa untuk mengkaitkan antara materi pembelajaran dan lingkungan yang berada di sekitar siswa. Biasanya belajar efektif dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada interaksi siswa dengan lingkungan, sebab lingkungan dapat menumbuhkan pembelajaran yang lebih bermakna, interaksi siswa dengan media lingkungan menumbuhkan pengalaman yang unik dan baru, dan ini tidak dapat diperoleh siswa dari penggunaan media yang lain. Interaksi yang khusus ini dapat menimbulkan kreatifitas siswa dalam memecahkan soal-soal pelajaran matematika, sehingga diharapkan prestasi mereka lebih meningkat.
Pemanfaatan media lingkungan dapat ditinjau dari pentingnya siswa untuk mengkaitkan antara materi pembelajaran dan lingkungan yang berada di sekitar siswa. Biasanya belajar efektif dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada interaksi siswa dengan lingkungan, sebab lingkungan dapat menumbuhkan pembelajaran yang lebih bermakna, interaksi siswa dengan media lingkungan menumbuhkan pengalaman yang unik dan baru, dan ini tidak dapat diperoleh siswa dari penggunaan media yang lain. Interaksi yang khusus ini dapat menimbulkan kreatifitas siswa dalam memecahkan soal-soal pelajaran matematika, sehingga diharapkan prestasi mereka lebih meningkat.
Dari latar belakang masalah di atas maka
penulis tertarik mengadakan penelitian
tentang “Dampak pemanfaatan media
Lingkungan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP NEGERI 37 Tahun
Pelajaran 2012-2013”.
II. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat didentifikasikan suatu masalah yaitu :
1. Belum semua guru menyadari pentingnya memanfaatkan media lingkungan dalam proses pembelajaran terutama mata pelajaran matematika.
2. Guru belum tergerak untuk memanfaatan media terutama media lingkungan dalam proses pembelajaran di sekolah, untuk meningkatkan proses pembelajarannya
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat didentifikasikan suatu masalah yaitu :
1. Belum semua guru menyadari pentingnya memanfaatkan media lingkungan dalam proses pembelajaran terutama mata pelajaran matematika.
2. Guru belum tergerak untuk memanfaatan media terutama media lingkungan dalam proses pembelajaran di sekolah, untuk meningkatkan proses pembelajarannya
III. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas karena kompleksnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Masalah pemanfaatan media pembelajaran khususnya media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.
2. Masalah proses pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.
Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas karena kompleksnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Masalah pemanfaatan media pembelajaran khususnya media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.
2. Masalah proses pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.
IV. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar Matematika?
2. Apakah terdapat interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.
V . Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian dan latar belakang masalah di atas, penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain untuk mengetahui:
1. Perbedaan dampak pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.
2. Interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.
VI . Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat teoritis maupun praktis yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dijadikan karya tulis ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiyah, menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya di bidang pembelajaran.
b. Mendukung teori yang telah ada dan sebagai salah satu sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis.
a. Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Mengembangkan pemanfaatan media pembelajaran sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa dan karakteristik siswa.
c. Sebagai masukan bagi guru, untuk memanfaatkan media pembelajaran khususnya media lingkungan sebagai penunjang proses pembelajaran, khususnya pelajaran matematika dan mata pelajaran yang lain pada umumnya.
d. Bagi Kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran. Sangat mendukung guru untuk memanfaatkanya sebagai sarana pembelajaran.
e. Bagi siswa agar lebih mudah mempelajari materi pelajaran khususnya matematika, dan menumbuhkan kreativitasnya sehingga prestasinya meningkat.
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar Matematika?
2. Apakah terdapat interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.
V . Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian dan latar belakang masalah di atas, penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain untuk mengetahui:
1. Perbedaan dampak pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.
2. Interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.
VI . Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat teoritis maupun praktis yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dijadikan karya tulis ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiyah, menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya di bidang pembelajaran.
b. Mendukung teori yang telah ada dan sebagai salah satu sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis.
a. Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Mengembangkan pemanfaatan media pembelajaran sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa dan karakteristik siswa.
c. Sebagai masukan bagi guru, untuk memanfaatkan media pembelajaran khususnya media lingkungan sebagai penunjang proses pembelajaran, khususnya pelajaran matematika dan mata pelajaran yang lain pada umumnya.
d. Bagi Kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran. Sangat mendukung guru untuk memanfaatkanya sebagai sarana pembelajaran.
e. Bagi siswa agar lebih mudah mempelajari materi pelajaran khususnya matematika, dan menumbuhkan kreativitasnya sehingga prestasinya meningkat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar.
Menurut Gagne Belajar merupakan kegiatan yang kompleks,hasil
belajar berupa kapabilitas setelah belajar orang memiliki
keterampilan,pengetahuan,sikap dan nilai,timbulnya kapabilitas tersebut adalah
dari stimulasi yang berasal dari lingkungan,dan proses kognitif yang dilakukan
oleh pembelajar.dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang
mengubah sifat stimulasi lingkungan,melewati pengolahan informasi menjadi
kapabilitas baru.
Untuk kepentingan pembelajaran,para guru dan calon guru dan
calon guru masih harus mempelajari sendiri dari psikologi belajar,di samping
itu para guru masih perlu memilih teori yang relevan bagi bidang studi
asuhannya.guru juga perlu memodifikasi secara praktis sesuai dengan kondisi
perilaku siswa belajar.
2. Konsep dasar
pendidikan lingkungan
Menurut sudjoko 2008.pendidikan lingkungan mengubah
pandangan dan perilaku seseorang terhadap lingkungan.orang tadinya hanya
menjadi pemerhati pasif berubah menjadi pelaku aktif dalam upaya pelestarian
lingkungan.upaya mengubah perilaku seseorang melalui pendidikan bukanlah hal
yang dapat terlaksana dengan mudah dan dalam waktu yang singkat.
3. Prestasi belajar
Prestasi
belajar dalam kamus besar bahasa Indonesia (Depdikbud,1999:787) adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru.menurut Djamarah
(1994 : 23) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil ari aktifitas
dalam belajar.perubahan yang dicapai merupakan kemajuan yang diperoleh individu
yang tidak hanya mencakup pengetahuan,tetapi juga berupa kecakapan atau
keterampilan,dan ini dinyatakan sesudah hasil penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti
dengan upaya peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat melalui
media pembelajaran berbasis TIK.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan
masalah yang dimulai dari : a) perencanaan (planning), b) plaksanaan (action),
c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis data/informasi untuk memutuskan
sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). PTK
bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak
ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian
adalah SMPN 37 BATAM sekolah ini adalah karena letaknya strategis sehingga
mempermudah dalam melaksanakan penelitian serta sudah ada fasilitas
laboratorium komputer sehingga menjadikan nilai lebih bagi sekolah tersebut.
- Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan oktober 2012, dengan
perincian sebagai berikut :
- Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan minggu pertama oktober 2012 sampai minggu keempat bulan oktober 2012 Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada minggu pertama bulan November 2012 sampai minggu keempat bulan november 2012 Tahap laporan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Desember 2012 sampai minggu keempat bulan Desember 2012.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMPN 37 Batam Tahun Ajaran2011/2012, dengan
pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini memiliki kemampuan yang heterogen.
Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas VII C SMPN 37 Batam. Pemilihan dan
penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling (
sampel bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa
secara keseluruhan, karena menurut guru metematika, siswa memiliki kemampuan
akademik yang heterogen dan secara keseluruhan berkemampuan sedang.
D. Rancangan Penelitian
Pengamatan selama tindakan penelitian dilakukan
berdasarkan observasi, dibuat pada catatan pembelajaran. Penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat
serta memperoleh manfaat yang lebih baik. Langkah-langkah yang ditempuh
penelitian ini yaitu : 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan
tindakan, 4) Observasi dan monitoring, 5) Refleksi, 6) Evaluasi, 7)
penyimpulan.
Penjelasan
terhadap gambar adalah:
- Dialog Awal
Dialog awal ini
dilakukan dengan harapan peneliti dapat mengetahui dan memahami permasalahan
yang terjadi saat pembelajaran berlangsung yang meliputi keaktifan siswa dalam
proses belajar-mengajar.
2.
Perencanaan Tindakan
Hasil dialog
awal diharapkan membawa kesadaran pentingnya meningkatkan kemampuan pemahaman
konsepkeliling dan luas segi empat pada siswa. Langkah-langkah persiapan untuk
mengadakan tindakan terdiri dari:
a. Identifikasi
masalah
Peneliti
merumuskan permasalahan siswa sebagai upaya meningkatkan kemamnpuan
pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam belajar
matematika yang diberikan melalui Dukungan Media Pembelajaran Berbasis TIK.
Tindakan yang ditawarkan pada identifikasi masalah antara lain dengan tes yang
diberikan pada saat tindakan kelas, sehingga dapat mengidentifikasi materi yang
dirasa sulit bagi siswa.
b. Identifikasi
siswa
Proses
identifikasi siswa dilakukan untuk menemukan siswa yang aktf atau yang pasif
dalam belajar melalui rangkaian kegiatan pengumpulan data yang mengacu pada
dokumen hasil tes yang diberikan pada saat dilaksanakan tindakan.
c. Perencanaan
solusi masalah
Solusi yang di
tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas
segi empat pada siswa dalam pembelajaran matematika adalah strategi
pembelajaran melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK.
3.
Pelaksanan Tindakan
Tindakan
dilaksanakan berdasarkan perencanaan, Namur tindakan tidak mutlak dikendalikan
oleh rencana statu tindakan yang diputuskan mengandung resiko karena terjadi
dalam situasi nyata, oleh karenanya rencana tindakan harus bersifat sementara
dan fleksibel serta Sian dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam
proses pelaksanaan dilapangan sesuai usa menuju perbaikan. Pelaksanaan tindakan
dilakukan selama dua minggu terbagi dalam tiga putaran.
4.
Observasi dan Monitoring
Observasi
berfungsi untuk mendokumentasikan tindakan tekait. Observasi yang cermat
dibutuhkan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realistis, dan
semua kendala tersebut Belem pernah dilihat dengan jelas pada waktu lalu.
Observasi ini bersifat responsive, fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal
yang tak terduga. Peneliti tindakan selalu menyediakan jornal untuk mencatat
hal-hal yang lupus dari observasi dalam kategori observasi yang ada. Saat
melakukan observasi, peneliti mengamati proses tindakan, pengaruh tindakan,
keadaan dan kendala tindakan.
5.
Refleksi
Refleksi dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk mengkaji yang telah dan
Belem terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan
apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan
langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Dengan kata lain,
refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian
tujuan sementara.
6.
Evaluasi
Evaluasi
relajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai relajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau
pengukuran relajar dan pembelajaran. Evaluasi hasil pengamatan dilakukan untuk
mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap
penelitian pada setiap pelaksanaan. Evaluasi diarahkan pada penemuan
bukti-bukti untuk menyusun jalaban terhadap tujuan penelitian.
7.
Penyimpulan
Penyimpulan
merupakan pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir dalam
bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna. Hasil dari
penelitian tersebut berupa peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi
empat pada siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang utama
adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta
sumber data berupa data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan
observasi, catatan lapangan, metode tes dan dokumentasi.
- Metode Observasi
Observasi
adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara telita
dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998 : 28). Observasi dijadikan sampel
untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa dikelas.
Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan
mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif
dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya
serta didalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya
menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi matematika
siswa.
2.
Metode Tes
Suharsimi
Arikunto (1998:139) mengatakan ”metode tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atua kelompok”.
Dalam penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran yang berguna untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa didalam memahami materi.
3.
Catatan lapangan
Catatan
lapangan adalah beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil
pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail mungkin,
sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam
setiap tindakan-tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi,
catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum perubahan-perubahan
dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman observasi, sehingga
catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.
4.
Dokumentasi
Dokumentasi
merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku,
arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman proses tindakan
penelitian.
F. Instrumen Penelitian
1. Definisi opreasional
a. Peningkatan
Peningkatan
merupakan usaha menjadikan sesuatu keadaan menjadi lebih baik yang dapat
diciptakan atau diusahakan kriterianya.
b. Pemahaman
Pemahaman dalam
penelitian ini dalah kesanggupan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip dan
skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara
benar dan menggunakannya secara tepat pada situasi. Pemahaman meliputi
penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai hasil komunikasi dalam
pembagian yang berbeda dan mengoprganisasi secara singkat tanpa mengubah
pengertian.
c. Konsep dalam
matematika
Konsep dalam
matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan
(mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tngkat tinggi dapat berupa
hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat dipelajari melalui definisi/pengamatan
langsung. Disamping itu juga konsep dapat dipelajari dengan cara melihat,
mendengar, mendiskusikan dan memikirkan tentang bermacam-macam contoh.
Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi kongkrit dalam belajar konsep
biasanya perlu melihat dan memegang benda yang dinyatakan oleh konsep itu.
Sedangkan anak dari proses operasional formal mempelajari konsep melalui
diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh. Seseoarang telah memahami jika orang
tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan bukan konsep.
d. Keliling
Keliling sebuah
bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun tersebut. Ukuran
keliling adalah mm, cm, m, km atau satuan panjang lainnya.
e. Luas
Luas sebuah
bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran
untuk luas adalah cm2, m2, km2 atau satuan
luas lainnya.
2. Pengembangan Instrumen
Instrumen
penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menjaga validitas isi. Berdasarkan
cara pelaksanaan dan tujuan, penelitian ini menggunakan observasi. Dalam
melakukan observasi menggunakan pedoman observasi yang terbagi menjadi tiga
bagian :
a. Observasi tindak
mengajar
b. Observasi tindak belajar
yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
c. Keterangan
tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum
tercapai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati.
Dalam pengumpulan data digunakan beberapa instrumen sebagai berikut :
a. Catatan lapangan
b. Test
c. Observasi
d. Dokumentasi
G. Analisis Data
Pada penelitian tindalakan kelas (PTK) ini, data
dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses
refleksi sampai proses penyusunan laporan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur.
Teknik ini terdiri dari 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Hasil reduksi berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan
tertentu. Kegiatan ini mulai dilaksanakan dalam setiap tindakan. Penyajian data
dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi dalam bentuk
teks naratif yang disusun, diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori
sehingga mudah dipahami makna yang terkandung. Sedangkan penarikan kesimpulan
dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dengan
demikian langkah data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan semenjak
tindakan-tindakan dilaksanakan (Sutama, 2004:14).
Analisis data
kualitatif dilakukan dengan mencari daya serap siswa pada pelaksanaan test
tentang keliling dan luas segi empat, yaitu dari test sebelum tindakan sampai
test pada putaran III. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan daya
serap tersebut. Jika daya serap siswa pada test putaran III lebih besar dari
daya serap pada test sebelum dilakukan tindakan maka kemampuan siswa dalam
memahami konsep keliling dan luas segi empat meningkat.
Penelitian
ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian eksperiman dan
bentuk hipotesis ini adalah hipotesis deskriptif yaitu dugaan tentang nilai
suatu variabel mandiri.
1. Populasi dan sampel
Populasi
adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individu-individu yang
karakteristik ingin kita ketahui.populasi dari penelitian ini adalah siswa
kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Sampel
adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang
diperlukan dalam suatu penelitian.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen
dalam penelitian sosial adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data dan informasi yang diinginkan.Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dokumentasi dan tes.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berupa data tentang tingkat kecerdasan siswa
angkatan 2012-2013 dan data nilai semester dua siswa kelas VII SMP Negeri 37
Batam tahun pelajaran 2012-2013.
4. Tes
Tes diberikan kepada siswa disetiap akhir pelajaran guna
untuk mengetahui hasil belajar siswa.tes di ambil berupa ulangan pada akhir
pelajaran pada siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Hipotesis
Dalam penelitian,hipotesis diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian.(Sugiyono,2011)
Hipotesis kerja/hipotesis alternatif (Fi) dari dampak
pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas
VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.Adalah :
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara dampak
pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa
kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dampak
pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas
VII SMP Negeri 37 Batan tahun pelajaran 2012-2013.
Teknik
pengumpulan data
Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik pengisian dokumentasi dan
tes.
1. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari hasil
belajar matematika dalam menyelesaikan soal matematika pada siswa kelas VII SMP
Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
2. Tes
Tes yang diberikan kepada siswa adalah berupa esay pada
siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Teknik
analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam
penelitian ini merupakan data yang harus diolah secara teliti,cermat dan
sistematis.data yang diperoleh akan di analisis dengan teknik analisis
deskriptif.
Jadwal Pelaksanaan
1. Penyusunan instrumen penelitian : 2
minggu
2. Pengumpulan Data : 4 minggu
3. Analisis Data : 2 minggu
4. Penyusunan laporan : 4 minggu
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono.2002.Belajar dan pembelajaran.Jakarta:
Rineka Cipta.
Depdikbud.1998.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Syaiful bahri Djamarah.2002.Rahasia Sukses Belajar.Jakarta :
Rineka Cipta.
Sugiyono.2011.Statistik
Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar