Sabtu, 29 Desember 2012

BAB I
PENDAHULUAN

I.  Latar Belakang Masalah
   Era globalisasi dalam dunia ini menuntut sistem pendidikan di sekolah untuk menerapkan pembelajaran yang inovatif dan lebih bermakna, agar mutu pendidikan yang dihasilkan selaras dengan kemajuan jaman dan tuntutan teknologi dunia yang makin berkembang dan maju, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkwalitas.
fasilitas pendidikan yang bermutu, dan aturan yang mendukung untuk menyukseskan sistem pendidikan yang ada. Salah satu tolak ukur dari berhasilnya pendidikan terlihat dari lulusan siswanya yang mampu berkompetisi dengan para ahli di luar negeri, mampu menciptakan produktifitas kerja dan Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam rangka mempersiapkannya, di antaranya menyelenggarakan sistem pembelajaran yang mengacu pada mutu hasil pendidikan yang tepat guna, oleh karenanya perlu pembuatan kurikulum yang tepat, pelaksana pendidikan yang berkompeten, meyediakan menciptakan hasil produksi secara mandiri, memiliki wawasan yang luas dan mampu menguasai teknologi.
Kemampuan dari ilmuwan tersebut diperoleh dari hasil pendidikan yang berkwalitas, yang diperoleh dari sistem kurikulum yang tepat, pelaksanaan pendidikan yang berkompeten dan guru yang memiliki semangat untuk maju dengan menggunakan media, metode, pendekatan mengajar, sarana pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan, sehingga siswa lebih memahami dan mengerti apa yang dimaksudkan, untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
           Peningkatan proses pembelajaran matematika selain untuk memahami konsep matematika juga berfungsi sebagai alat bantu untuk memahami konsep mata pelajaran lain, seperti fisika, ekonomi dan kimia.Secara umum sudah diketahui bahwa siswa yang mempunyai prestasi tinggi dalam pelajaran matematika, sudah pasti prestasi pelajaran yang lain tidak akan jauh berbeda dari prestasi pelajaran tersebut.
 Hasil dari survai di lapangan menunjukkan, bahwa matematika adalah mata pelajaran yang dirasakan sulit dipahami siswa, dan sebagian siswa merasa takut dan tidak menyukainya, hal ini dapat dilihat dari setiap jenjang pendidikan. Itu adalah salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar yang dicapai sebagian besar siswa.
Solusi berbagai kesulitan yang utama bagi dunia ini membutuhkan kerjasama dan pemikiran yang berorientasi ke depan dan kreatif. Siswa sekarang harus lebih efektif dalam menanggapi dan memecahkan masalah, dan pendidikan harus memberikan kemudahan dalam mengarahkan pertumbuhan mereka.dengan menggunakan media yang sesuai misalnya, atau metode, pendekatan dan siasat tertentu yang menimbulkan gairah belajar bagi siswanya.
           Mengingat media pembelajaran matematika pada setiap sekolah, tidak selalu dimiliki dan tersedia. Penulis mencoba untuk menguji pemanfaatan media lingkungan, karena mudah diperoleh dan hampir tidak memerlukan biaya untuk mendapatkanya, yang ditunjang oleh kreatifitas siswa. Alasanya karena belajar adalah proses pencarian makna, dan belajar harus dimulai dari hal-hal yang berada di sekitar siswa, sehingga siswa berniat untuk mencoba memberi makna pada hal-hal atau kejadian di lingkungan sekitarnya. Sebuah proses pembelajaran akan mudah diserap jika ada media yang menyertainya.

Komponen yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran di sekolah dan saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan, antara lain seperti: Komponen siswa, kurikulum, guru, pendekatan mengajar, sarana, prasarana dan lingkungan. Dari keseluruhan komponen pembelajaran tersebut, guru sebagai pengelola kelas merupakan komponen yang sangat berpengaruh dalam mengelola komponen-komponen pembelajaran lainnya untuk tujuan meningkatkan proses dan hasil belajar. Artinya kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh cara guru memberikan informasi agar siswa benar-benar terlibat dalam proses pembelajaran.
           "Di dalam proses belajar mengajar guru harus mempunyai strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan". Salah satu cara untuk untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran ialah memberdayakan komponen pembelajaran dalam mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran, yang mampu memperjelas penyampaian materi pelajaran.  
       Dengan pemanfaatan media siswa diharapkan lebih kreatif dalam menyikapi soal-soal mat     ematika yang memerlukan pemecahan dengan proses dan prosedur yang terperinci dan penalaran yang kreatif.
Media pembelajaran adalah salah satu sarana bagi guru untuk memperjelas materi yang di sampaikan pada siswanya. Alat pembelajaran yang berperan penting untuk memotivasi siswa dan membangkitkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, yang dapat mengubah shot memory menjadi long memory.
 Seharusnya guru menyadari dan berusaha untuk memanfaatkan media dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas karena: " media adalah salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan, sehingga bisa mengatasi perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indra, letak geografis dan lain-lain.

Proses pembelajaran matematika, guru perlu untuk memberikan perhatian khusus dan berusaha untuk mengemas dan menyampaikan secara menarik dengan memanfaatkan media pembelajaran, kususnya media lingkungan. Karena media ini sudah tersedia di lingkungan belajar siswa, sehingga mudah digunakan guru pada proses pembelajaran, dengan mudah dan biaya yang murah.
           Pemanfaatan media lingkungan dapat ditinjau dari pentingnya siswa untuk mengkaitkan antara materi pembelajaran dan lingkungan yang berada di sekitar siswa. Biasanya belajar efektif dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada interaksi siswa dengan lingkungan, sebab lingkungan dapat menumbuhkan pembelajaran yang lebih bermakna, interaksi siswa dengan media lingkungan menumbuhkan pengalaman yang unik dan baru, dan ini tidak dapat diperoleh siswa dari penggunaan media yang lain. Interaksi yang khusus ini dapat menimbulkan kreatifitas siswa dalam memecahkan soal-soal pelajaran matematika, sehingga diharapkan prestasi mereka lebih meningkat.
Dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik mengadakan penelitian  tentang  “Dampak pemanfaatan media Lingkungan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP NEGERI 37 Tahun Pelajaran 2012-2013”.
II. Identifikasi Masalah
         Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat didentifikasikan suatu masalah yaitu :
1. Belum semua guru menyadari pentingnya memanfaatkan media lingkungan dalam proses pembelajaran terutama mata pelajaran matematika.
2. Guru belum tergerak untuk memanfaatan media terutama media lingkungan dalam proses pembelajaran di sekolah, untuk meningkatkan proses pembelajarannya                                             
III. Pembatasan Masalah
           Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas karena kompleksnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Masalah pemanfaatan media pembelajaran khususnya media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.
2. Masalah  proses pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.

IV. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar Matematika?
2. Apakah terdapat interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa.

V . Tujuan Penelitian
          Sesuai dengan judul penelitian dan latar belakang masalah di atas, penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain untuk mengetahui:
1. Perbedaan dampak pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.
2. Interaksi dampak antara pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika.

VI . Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat teoritis maupun praktis yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dijadikan karya tulis ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan pemikiran secara ilmiyah, menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya di bidang pembelajaran.
b. Mendukung teori yang telah ada dan sebagai salah satu sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis.
a. Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Mengembangkan pemanfaatan media pembelajaran sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa dan karakteristik siswa.
c. Sebagai masukan bagi guru, untuk memanfaatkan media pembelajaran khususnya media lingkungan sebagai penunjang proses pembelajaran, khususnya pelajaran matematika dan mata pelajaran yang lain pada umumnya.
d. Bagi Kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran. Sangat mendukung guru untuk memanfaatkanya sebagai sarana pembelajaran.
e. Bagi siswa agar lebih mudah mempelajari materi pelajaran khususnya matematika, dan menumbuhkan kreativitasnya sehingga prestasinya meningkat.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.       Pengertian Belajar.
Menurut Gagne Belajar merupakan kegiatan yang kompleks,hasil belajar berupa kapabilitas setelah belajar orang memiliki keterampilan,pengetahuan,sikap dan nilai,timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan,dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar.dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.
Untuk kepentingan pembelajaran,para guru dan calon guru dan calon guru masih harus mempelajari sendiri dari psikologi belajar,di samping itu para guru masih perlu memilih teori yang relevan bagi bidang studi asuhannya.guru juga perlu memodifikasi secara praktis sesuai dengan kondisi perilaku siswa belajar.
2.  Konsep dasar pendidikan lingkungan
Menurut sudjoko 2008.pendidikan lingkungan mengubah pandangan dan perilaku seseorang terhadap lingkungan.orang tadinya hanya menjadi pemerhati pasif berubah menjadi pelaku aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.upaya mengubah perilaku seseorang melalui pendidikan bukanlah hal yang dapat terlaksana dengan mudah dan dalam waktu yang singkat.
3.  Prestasi belajar
Prestasi belajar dalam kamus besar bahasa Indonesia (Depdikbud,1999:787) adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru.menurut Djamarah (1994 : 23) prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil ari aktifitas dalam belajar.perubahan yang dicapai merupakan kemajuan yang diperoleh individu yang tidak hanya mencakup pengetahuan,tetapi juga berupa kecakapan atau keterampilan,dan ini dinyatakan sesudah hasil penelitian.














BAB III
METODE PENELITIAN

A.     Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti dengan upaya peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat melalui media pembelajaran berbasis TIK.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari : a) perencanaan (planning), b) plaksanaan (action), c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis data/informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). PTK bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.

B.     Tempat dan Waktu Penelitian
  1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah SMPN 37 BATAM sekolah ini adalah karena letaknya strategis sehingga mempermudah dalam melaksanakan penelitian serta sudah ada fasilitas laboratorium komputer sehingga menjadikan nilai lebih bagi sekolah tersebut.
  1. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan oktober 2012, dengan perincian sebagai berikut :
    1. Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan minggu pertama oktober 2012 sampai minggu keempat bulan oktober  2012  Tahap pelaksanaan dilaksanakan pada minggu pertama  bulan November 2012 sampai minggu keempat bulan november 2012  Tahap laporan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Desember 2012 sampai minggu keempat bulan Desember 2012.
C.     Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa SMPN 37 Batam Tahun Ajaran2011/2012, dengan pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini memiliki kemampuan yang heterogen. Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas VII C SMPN 37 Batam. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling ( sampel bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa secara keseluruhan, karena menurut guru metematika, siswa memiliki kemampuan akademik yang heterogen dan secara keseluruhan berkemampuan sedang.
D.     Rancangan Penelitian
Pengamatan selama tindakan penelitian dilakukan berdasarkan observasi, dibuat pada catatan pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat serta memperoleh manfaat yang lebih baik. Langkah-langkah yang ditempuh penelitian ini yaitu : 1) Dialog awal, 2) Perencanaan tindakan, 3) Pelaksanaan tindakan, 4) Observasi dan monitoring, 5) Refleksi, 6) Evaluasi, 7) penyimpulan. 


  Penjelasan terhadap gambar adalah:
  1. Dialog Awal
Dialog awal ini dilakukan dengan harapan peneliti dapat mengetahui dan memahami permasalahan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung yang meliputi keaktifan siswa dalam proses belajar-mengajar.
2.      Perencanaan Tindakan
Hasil dialog awal diharapkan membawa kesadaran pentingnya meningkatkan kemampuan pemahaman konsepkeliling dan luas segi empat pada siswa. Langkah-langkah persiapan untuk mengadakan tindakan terdiri dari:
 


a.       Identifikasi masalah
Peneliti merumuskan permasalahan  siswa sebagai upaya meningkatkan kemamnpuan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam belajar matematika yang diberikan melalui Dukungan Media Pembelajaran Berbasis TIK. Tindakan yang ditawarkan pada identifikasi masalah antara lain dengan tes yang diberikan pada saat tindakan kelas, sehingga dapat mengidentifikasi materi yang dirasa sulit bagi siswa.
 
b.      Identifikasi siswa
Proses identifikasi siswa dilakukan untuk menemukan siswa yang aktf atau yang pasif dalam belajar melalui rangkaian kegiatan pengumpulan data yang mengacu pada dokumen hasil tes yang diberikan pada saat dilaksanakan tindakan.
 
c.       Perencanaan solusi masalah
Solusi yang di tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa dalam pembelajaran matematika adalah strategi pembelajaran melalui dukungan media pembelajaran berbasis TIK.
3.      Pelaksanan Tindakan
Tindakan dilaksanakan berdasarkan perencanaan, Namur tindakan tidak mutlak dikendalikan oleh rencana statu tindakan yang diputuskan mengandung resiko karena terjadi dalam situasi nyata, oleh karenanya rencana tindakan harus bersifat sementara dan fleksibel serta Sian dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan dilapangan sesuai usa menuju perbaikan. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua minggu terbagi dalam tiga putaran.
4.      Observasi dan Monitoring
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan tindakan tekait. Observasi yang cermat dibutuhkan karena tindakan selalu akan dibatasi oleh kendala realistis, dan semua kendala tersebut Belem pernah dilihat dengan jelas pada waktu lalu. Observasi ini bersifat responsive, fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga. Peneliti tindakan selalu menyediakan jornal untuk mencatat hal-hal yang lupus dari observasi dalam kategori observasi yang ada. Saat melakukan observasi, peneliti mengamati proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala tindakan.
5.      Refleksi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah upaya untuk mengkaji yang telah dan Belem terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Dengan kata lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan sementara.
6.      Evaluasi
Evaluasi relajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai relajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran relajar dan pembelajaran. Evaluasi hasil pengamatan dilakukan untuk mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap penelitian pada setiap pelaksanaan. Evaluasi diarahkan pada penemuan bukti-bukti untuk menyusun jalaban terhadap tujuan penelitian.
7.      Penyimpulan
Penyimpulan merupakan pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir dalam bentuk pernyataan atau kalimat yang singkat, padat dan bermakna. Hasil dari penelitian tersebut berupa peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat pada siswa.

E.      Teknik Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang utama adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta sumber data berupa data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, catatan lapangan, metode tes dan dokumentasi.
  1. Metode Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara telita dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998 : 28). Observasi dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa dikelas. Sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan siswa, dengan demikian data tersebut dapat bersifat objektif dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya serta didalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi matematika siswa.
2.      Metode Tes
Suharsimi Arikunto (1998:139) mengatakan ”metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atua kelompok”. Dalam penelitian ini diujikan diakhir pembelajaran yang berguna untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa didalam memahami materi.
3.      Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil pengamatan pada saat penelitian untuk mendapatkan data yang sedetail mungkin, sehingga proses penelitian dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam setiap tindakan-tindakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Jadi, catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman observasi, sehingga catatan lapangan hanya sebagai pelengkap data.
4.      Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman proses tindakan penelitian.

F.      Instrumen Penelitian
1.      Definisi opreasional
a.       Peningkatan
Peningkatan merupakan usaha menjadikan sesuatu keadaan menjadi lebih baik yang dapat diciptakan atau diusahakan kriterianya.
b.      Pemahaman
Pemahaman dalam penelitian ini dalah kesanggupan untuk mengenal fakta, konsep, prinsip dan skill. Meletakkan hal-hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara benar dan menggunakannya secara tepat pada situasi. Pemahaman meliputi penerimaan dan komunikasi secara akurat sebagai hasil komunikasi dalam pembagian yang berbeda dan mengoprganisasi secara singkat tanpa mengubah pengertian.
c.       Konsep dalam matematika
Konsep dalam matematika adalah abstrak yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan (mengklasifikasi) objek/kejadian. Konsep yang tngkat tinggi dapat berupa hubungan antara konsep-konsep dasar. Konsep dapat dipelajari melalui definisi/pengamatan langsung. Disamping itu juga konsep dapat dipelajari dengan cara melihat, mendengar, mendiskusikan dan memikirkan tentang bermacam-macam contoh. Anak-anak yang masih berada dalam tahap operasi kongkrit dalam belajar konsep biasanya perlu melihat dan memegang benda yang dinyatakan oleh konsep itu. Sedangkan anak dari proses operasional formal mempelajari konsep melalui diskusi dan memperhatikan sungguh-sungguh. Seseoarang telah memahami jika orang tersebut telah mampu memisahkan contoh konsep dan bukan konsep.
d.      Keliling
Keliling sebuah bangun datar adalah total jarak yang mengelilingi bangun tersebut. Ukuran keliling adalah mm, cm, m, km atau satuan panjang lainnya.
e.       Luas
Luas sebuah bangun datar adalah besar daerah tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran untuk luas adalah cm2, m2, km2 atau satuan luas lainnya.

2.      Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian dikembangkan oleh peneliti dengan menjaga validitas isi. Berdasarkan cara pelaksanaan dan tujuan, penelitian ini menggunakan observasi. Dalam melakukan observasi menggunakan pedoman observasi yang terbagi menjadi tiga bagian :
a.       Observasi tindak mengajar
b.      Observasi tindak belajar yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
c.       Keterangan tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum tercapai.
Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang diamati. Dalam pengumpulan data digunakan beberapa instrumen sebagai berikut :
a.       Catatan lapangan
b.      Test
c.       Observasi
d.      Dokumentasi

G.     Analisis Data
Pada penelitian tindalakan kelas (PTK) ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur. Teknik ini terdiri dari 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Hasil reduksi berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan tertentu. Kegiatan ini mulai dilaksanakan dalam setiap tindakan. Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif yang disusun, diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori sehingga mudah dipahami makna yang terkandung. Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dengan demikian langkah data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan semenjak tindakan-tindakan dilaksanakan (Sutama, 2004:14).
Analisis data kualitatif dilakukan dengan mencari daya serap siswa pada pelaksanaan test tentang keliling dan luas segi empat, yaitu dari test sebelum tindakan sampai test pada putaran III. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan daya serap tersebut. Jika daya serap siswa pada test putaran III lebih besar dari daya serap pada test sebelum dilakukan tindakan maka kemampuan siswa dalam memahami konsep keliling dan luas segi empat meningkat.

           Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian eksperiman dan bentuk hipotesis ini adalah hipotesis deskriptif yaitu dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri.
1. Populasi dan sampel
           Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristik ingin kita ketahui.populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
           Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
2. Instrumen Penelitian
           Instrumen dalam penelitian sosial adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan tes.

3. Dokumentasi
Dokumentasi berupa data tentang tingkat kecerdasan siswa angkatan 2012-2013 dan data nilai semester dua siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
4. Tes
Tes diberikan kepada siswa disetiap akhir pelajaran guna untuk mengetahui hasil belajar siswa.tes di ambil berupa ulangan pada akhir pelajaran pada siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Hipotesis
Dalam penelitian,hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.(Sugiyono,2011)
Hipotesis kerja/hipotesis alternatif (Fi) dari dampak pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.Adalah :
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara dampak pemanfaatan  media lingkungan  terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dampak pemanfaatan media lingkungan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batan tahun pelajaran 2012-2013.
Teknik pengumpulan data
            Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik pengisian dokumentasi dan tes.
1.      Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari hasil belajar matematika dalam menyelesaikan soal matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.
2.      Tes
Tes yang diberikan kepada siswa adalah berupa esay pada siswa kelas VII SMP Negeri 37 Batam tahun pelajaran 2012-2013.


Teknik analisis Data
            Data yang telah terkumpul dalam penelitian ini merupakan data yang harus diolah secara teliti,cermat dan sistematis.data yang diperoleh akan di analisis dengan teknik analisis deskriptif.

                       

Jadwal Pelaksanaan
1.      Penyusunan instrumen penelitian : 2 minggu
2.      Pengumpulan Data : 4 minggu
3.      Analisis Data : 2 minggu
4.      Penyusunan laporan : 4 minggu














DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono.2002.Belajar dan pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud.1998.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Syaiful bahri Djamarah.2002.Rahasia Sukses Belajar.Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono.2011.Statistik  Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar